Sabtu, April 04, 2009

ArcView

ARCVIEW 3.3

Software Arcview adalah salah satu software ternama di Dunia yang menangani Sistem Informasi Geografis. Dikembangkan oleh ESRI (Environmental Systems Research Institute) sejak tahun 1992. Saat ini sudah banyak digunakan untuk analisis dalam pengelolaan masalah-masalah kependudukan, sosial, pariwisata, pemerintahan, sumber daya alam, dll. Adapun data-data yang dapat digunakan dalam Arcview 3.3 adalah sebagai berikut :

DATA SPASIAL

ArcView dapat menggunakan data dari beberapa sumber, antara lain adalah:

Peta analog (antara lain peta topografi, peta tanah, dsb.)
Peta analog adalah peta dalam bentuk cetakan. Pada umumnya peta analog dibuat dengan teknik kartografi, sehingga sudah mempunyai referensi spasial seperti koordinat, skala, arah mata angin dsb. Peta analog dapat dikonversi menjadi peta digital melalui proses digitasi dan scanning. Referensi spasial dari peta analog digunakan sebagai acuan koordinat sebenarnya di permukaan bumi pada peta digital yang dihasilkan. Biasanya hasil konversi peta analog menjadi peta digital direpresentasikan dalam format vektor.

Data dari sistem Penginderaan Jauh (antara lain citra satelit, foto-udara, dsb.)
Data Pengindraan Jauh dapat dikatakan sebagai sumber data yang terpenting bagi SIG karena ketersediaanya secara berkala. Dengan adanya bermacam-macam satelit di ruang angkasa dengan spesifikasinya masing-masing, kita bisa menerima berbagai jenis citra satelit untuk beragam tujuan pemakaian. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format raster.

Data hasil pengukuran lapangan.
Contoh data hasil pengukuran lapang adalah data batas administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak pengusahaan hutan, dsb., yang dihasilkan berdasarkan teknik perhitungan tersendiri. Pada umumnya data ini merupakan sumber data atribut.

Data GPS.
Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data bagi SIG. Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi dengan berkembangnya teknologi. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format vektor.


SISTEM KOORDINAT

Salah satu ciri dari data spasial adalah melekatnya informasi tentang lokasi. Informasi lokasi ditentukan berdasarkan sistem koordinat, yang di antaranya mencakup datum dan proyeksi peta. Datum adalah kumpulan parameter dan titik kontrol yang hubungan geometriknya diketahui, baik melalui pengukuran atau penghitungan. Sedangkan sistem proyeksi peta adalah sistem yang dirancang untuk merepresentasikan permukaan dari suatu bidang lengkung atau spheroid (misalnya bumi) pada suatu bidang datar. Proses representasi ini menyebabkan distorsi yang perlu diperhitungkan untuk memperoleh ketelitian beberapa macam properti, seperti jarak, sudut, atau luasan.

FORMAT DATA YANG DAPAT DIMANFAATKAN ARCVIEW

format data spasial yang dapat digunakan dalam ArcView 3.3 format-format tersebut antara lain:
Data citra (Image), merupakan model data raster. Termasuk dalam format ini data hasil penginderaan jarak jauh, scanning, maupun data raster hasil pengolahan program pengolah citra lain, yaitu
· ARC/INFO GRID
· BSQ, BIL, BMP, BIP, and JPEG
· SUN raster files
· TIFF, TIFF LZW compressed, dan GeoTIFF
· Erdas (.lan)
· Erdas IMAGINE Images (*.img)
· Image catalogs
· Run length compressed formats
Data vektor, terdiri dari file-file dengan format .dxf, .dwg (dari AutoCAD) .e00 (Arcinfo), .MIF (Mapinfo), .shp (ArcView), coverage ArcInfo, SDE.
File-file vektor dari format .dxf, .dwg, dan coverage ArcInfo bisa ditampilkan dengan ArcView, namun agar bisa dilakukan perubahan (editing) maka harus dikonversi ke format shapefile. File dari MapInfo harus dieksport dulu ke format MIF kemudian diimport ke ArcView menjadi sharp file.

Selain data spasial, ArcView GIS juga memanfaatkan data atribut yang biasanya disimpan dalam file-file tabular. Format file data atribut yang dapat digunakan oleh ArcView adalah .DBF (dBase IV), .TXT (comma atau tab delimited text), dan INFO (Arcinfo).


FORMAT DATA SHAPEFILE

Format data spasial model vektor asli milik ArcView disebut dengan shapefile (.shp). Sebuah shapefile sebenarnya terdiri dari beberapa file terpisah. Namun demikian, ketika ArcView membuka shapefile tersebut maka seolah-olah kita hanya membuka satu file saja karena ArcView menggunakan semua file tersebut secara terpadu. Jenis-jenis file yang menjadi komponen penyusun Shapefile antara lain:

Data geometrik (shape geometry) – ditandai dengan nama akhiran .shp
Data atribut – ditandai dengan nama akhiran .dbf
Indeks data geometrik – ditandai dengan nama akhiran .shx
Indeks data spasial – ditandai dengan nama akhiran .sbn dan .sbx.
Indeks atribut dari file aktif di dalam dalam suatu tabel – ditandai dengan nama akhiran .ain dan aih.

Data vektor shapefile menampung jenis feature spasial yang berbeda dalam shapefile yang terpisah. Shapefile yang sejak awalnya digunakan untuk menampung data vektor berbentuk poligon hanya dapat digunakan untuk menampung data vektor poligon. Demikian juga dengan shapefile yang didefinisikan untuk menyimpan data vektor berbentuk garis maupun titik (point) hanya dapat digunakan untuk menampung data berbentuk garis atau titik.

Rabu, April 01, 2009

Excel

TIPS EXCEL
Formula menggabungkan kalimat dari beberapa kolom menjadi satu kolom.



Anda pernah mengalami masalah dengan file excel anda karena formatnya acak-acakan. Padahal database yang baik tentunya setiap satu kalimat harus berada utuh pada satu kolom agar apabila dijadikan sebagai databese source, agar informasinya akurat.
Atau anda mendapatkan masalah dengan kalimat di microsoft word yang tidak terhubung antara satu baris dengan baris lainnnya dalam satu paragraph atau semua kalimat dalam satu file (misal laporan), tentu akan memakan waktu lama jika harus menghubungkan baris perbaris.

Atau anda akan membuat file excel yang berformat .csv. untuk diaplikasikan dalam software lain seperti koordinat untuk land desktop development. Sementara data yang anda miliki masih berada di 3 kolom. Jika hanya sepuluh record, mungkin nda masalah, tetapi jika datanya ratusan atau ribuan?!!

Menggabungkan kalimat dalam satu paragraf

Sebagai contoh kalimat yang tersesun sebagai berikut :

Kalimat pertama
Kalimat kedua
Kalimat ketiga

Kalimat keempat
Kalimat kelima
Kalimat keenam
Kalimat ketujuh

Selanjutnya Copy kalimat tersebut dengan cara mengeblok-nya dan Paste dikolom pertama microsoft excel sehingga susunannya sebagai berikut :

Kalimat pertama : Kolom A1
Kalimat kedua : Kolom A2
Kalimat ketiga : Kolom A3

Kalimat keempat : Kolom A4
Kalimat kelima : Kolom A5
Kalimat keenam : Kolom A6
Kalimat ketujuh : Kolom A7

Selanjutnya masukan Formula berikut pada sembarang kolom sebagai contoh dikolom B1
Formulanya adalah sebagai berikut

=A1&""&A2&""&A3""&A4&""&A5&""&A6&""&A7&"

Kemudian tekan enter
Hasilnya adalah sebagai berikut:

Selanjutnya anda dapat mengkopi kalimat tersebut kedalam Microsoft word.

Anda dapat memperpanjang formulanya sesuai dengan kebutuhan, dan anda tidak perlu menuliskan lagi formulanya untuk paragraf selanjutnya, karena anda cukup meng-copy kalimat dari word dan di-paste kekolom “A1”, maka pada kolom B1 otomatis akan ikut berubah. Tinggal copy dan paste di ms.word.


Menggabungkan beberapa kolom menjadi satu kolom disertai tanda koma (,)


Formulanya hampir sama dengan formula pertama, kita tinggal menyisipkan tanda koma (,) diantara tanda petik (“,”). Lebih jelasnya dapat dilihat dalam gambar dibawah ini.

Formula kita ketikan dikolom “D1”, selanjutnya drag kebawah sesuai jumlah record yang ada.

Selamat mencoba.

Photoshop




MEMBUAT EFEK BAYANGAN DALAM AIR

TUTORIAL PHOTOSHOP



  1. Sediakan dua buah file gambar, dimana gambar pertama adalah objek yang akan diberi bayangan dan gambar kedua adalah gambar pemandangan yang terdapat sungai/laut/air
  2. Pada gambar pertama hapus background yang yang akan diberi efek bayangan. Kali ini kita akan menghapus background dengan fasilitas extract (anda bisa menggunakan cara lain untuk menghapus background)
  3. Pilih menu extract dengan cara klik filter>extract, maka akan muncul layer windows yang baru.
  4. perhatikan pada sisi kiri terdapat tool-tool utama.




  1. Klik edge highlighter tool yang akan digunakan untuk memberikan batas area yang tidak ingin kita hapus
  2. Pada menu sebelah kanan terdapat menu smart highlighting , yang jika diaktifkan berguna untuk membatasai warna objek yang tidak terlalu kontras, dan jika tidak diaktifkan berguna untuk membatasi warna yang kontras.
  3. Klik dan buatlah batas dengan menggunakan edge highlihg tool.
  4. Pada menu sebelah kiri tekan fill dan gunakan untuk memberi warna objek utama
  5. Sebelum menekan preview, perhatikan menu display pada kanan bawah, terdapat beberapa pilihan
    1. None untuk memberikan warna transparan background
    2. Balck/grey/white/other untuk memberikan warna yang kita inginkan pada background.
  6. Tekan preview untuk melihat hasilnya.
  7. Selanjutnya kita akan menggabung dua objek yang akan dimanipulasi
  8. Drag objek orang pada gambar pertama (objek orang) ke objek kedua (Gambar pemandangan) dengan menggunakan Move tool, sehingga seakan-akan objek pertama benar-banar berada pada gambar kedua. Jangan lupa atur ukuran pixel image, agar kedua gambar sesuai, langkahnya adalah image>image size, selanjutnya atur ukuran yang diinginkan.
  9. Untuk memberikan efek natural kita perlu memberi bayangan objek orang terhadap air dibawahnya
  10. Beri nama objek orang tersebut dengan nama “Orang”
  11. Selanjutnya kita akan meng-Copy layer orang tersebut dengan cara Klik Layer>Duplicate layer dan beri nama “Bayangan”
  12. Dalam keadaan layer bayangan aktif kita pilih Edit>Transform>Flip Horizontal
  13. Selanjutnya kita pilih Edit>Transform>Rotate 180 derajat
  14. Drag layer bayangan kearah bawah sampai kira-kira membentuk bayangan objek orang.
  15. Perlu dipahami bahwa yang membentuk bayangan hanya objek air, maka bayangan yang tidak mengenai air kita harus menghapusnya agara tampak natural dengan cara Klik Layer>Add layer Mask>Reveal All
  16. Pilih Brush tool dan pastikan warna Foreign adalah Hitam
  17. Hapus bayangan yang tidak mengenai air dengan brush tool tersebut. Untuk mengembalikan bayangan yang terhapus anda dapat menggunakan brush tool ini juga dengan merubah warna foreigroung dari hitam menjadi putih
  18. Bayangan sudah terbentuk, selanjutnya untuk menambah efek natural, kurangi Opacity dari bayangan sekitar 45% (pada sudut kanan atas jendela layer)
  19. Anda sudah selesai membuat efek bayangan, bagaimana hasilnya. Ulangi jika hasilnya kurang memuaskan

Entri Populer